Kolokasi
merupakan tautan terpadu atau perpaduan (asosiasi) kata yang digabungkan atau
rangkaian kata yang muncul bersama-sama dalam sebuah ujaran/kalimat dan
biasanya sering digunakan dalam masyarakat. Contohnya : Bonsai tree. Menurut Stubbs (2001:30), kolokasi merupakan relasi
paradigmatik yang juga dapat dipengaruhi oleh realasi sintagmatik. Contohnya
terdapat pada kata argument dan heat. Ketika kedua kata tersebut
dikolokasikan maka akan menghasilkan kolokasi kata heated argument dan bukan hot
argument. Dalam hal ini kolokasi berada diantara unit semantik dan kategori
gramatika.
Idiom
dan pribahasa merupakan salah satu contoh kolokasi kata-kata. Idiom adalah
ekspresi kata yang maknanya tidak dapat diduga-duga dari makna masing-masing
bagian katanya (eksosentris) (Cruse, 1986). Idiom dapat berupa kata, frase
bahkan kalimat. Pribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang memiliki
maksud tertentu. Biasanya pribahasa ini berupa ungkapan yang berisi pengandaian/perumpaan,
perbandingan, nasihat, prinsip hidup,
atau aturan tingkah laku. Terkadang pribahasa digunakan untuk menghaluskan
sesuatu agar tidak menyinggung perasaan hati. Kebalikkan dari idiom, pribahasa
justru dapat diramalkan.
Contoh Idiom : break a leg (semoga berhasil/good luck)
Break a leg
girl! I do believe, you’ll be the winner.
(Idiom break a
leg merupakan satu kesatuan yang ketika penggunaannya dipisah maka kata itu
bukan lagi merupakan idiom, misal, I’ll
break your leg! I’m not kidding. Dari contoh tersebut break your leg tidak lagi memiliki makna good luck/sukses tetapi memiliki makna mematahkan kakimu
(denotasi))
Contoh Pribahasa:
Actions speak
louder than words – aksi lebih
berarti daripada sekedar kata-kata
Better late than
never – lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali
Don’t judge a
book by its cover – jangan menilai
orang hanya dari penampilan luarnya
dll
Idiom dan pribahasa ini tentunya
berbeda-beda di setiap lokasi, daerah bahkan negara. Hal ini tergantung dari
budaya dan pemahaman setempat. Karena setiap daerah atau bahkan Negara memiliki
sejarah, pandangan budaya, politik dan ideologi yang berbeda, Tetapi ada
beberapa contoh pribahasa yang terdapat baik dalam bahasa inggris maupun dalam
bahasa Indonesia, karena mungkin pribahasa ini dianggap bersifat universal.
Indonesia
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
Inggris
The apple
doesn’t fall far from the three
Kedua
pribahasa tersebut memiliki arti dan maksud yang serupa/sama. Tetapi yang
membedakannya hanyalah cara penyampaiannya. Di Indonesia kata buah tidak
dispesifikkan karena menurut budaya Indonesia apel merupakan termasuk dalam
golongan buah, sehingga tidak perlu disebutkan secara detail. Mungkin juga
secara geografis, karena Indonesia memiliki aneka ragam buah, maka lebih baik
tidak menspesifikannya. Bagi orang Indonesia buah adalah buah. Tentunya latar
belakang ini tidak sama dengan Negara lain, dalam hal ini Inggris.
Referensi:
Stubbs, M. (2001). Words and Phrases. Oxford: Blackwell.
Cruse, D. A. (1986). Lexical Semantics. Cambridge: Cambridge Unniversity Press.
by: Seradona
Referensi:
Stubbs, M. (2001). Words and Phrases. Oxford: Blackwell.
Cruse, D. A. (1986). Lexical Semantics. Cambridge: Cambridge Unniversity Press.
by: Seradona