Morfologi merupakan kata yang berasal
dari kata “morf”
(bentuk) dan “logos”
(ilmu), jadi Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang
bentuk. Arronof dan Fudeman (2005) di dalam bukunya What is
Morphology mengutarakan definisi Morfologi pada Linguistik berbeda
dengan Morfologi pada ilmu Biologi dan Geology. Jika di Biologi,
morfologi merupakan studi mengenai bentuk dan struktur organisme, di Geologi,
morfologi merupakan kajian mengenai evolusi pembentukan alam semesta, di
Linguistik, morfologi mengarah pada studi pembentukan sistem formasi kata. Oleh
karenanya, Morfologi dalam Linguistik bermain dalam ranah kata, struktur
internal kata dan bagaimana kata-kata itu terbentuk (Arronof dan Fudeman, 2005:
1).
Tidak jauh berbeda dengan Arronof dan
Fudeman, Haspelmath (2002:1) juga mengatakan morfologi sebagai studi yang
mempelajari struktur internal kata. Di dalam bukunya Understanding
Morphology, ia secara lebih spesifik mengutarakan dua macam definisi
morfologi, yaitu 1) Morfologi sebagai studi tentang variasi sistematik bentuk
dan arti kata, dan 2) Morfologi sebagai studi yang mempelajari kombinasi
morfem-morfem pembentuk kata. Definisi kedua terlihat lebih mudah dipahami
dibandingkan definisi pertama. Pada definisi pertama, pengertian morfologi
hampir sama dengan pegertian sintaksis yang didefinisikan sebagai studi
mengenai gabungan sistematik kata dalam pembentukan kalimat.
Dapat dilihat bahwa morfologi dan sintaksis adalah dua
studi Linguistik yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Menurut Booij
(2005:185) ditinjau dari isu demarcation (fix to limit of
something), morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis
berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji
kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji
wacana, klausa, kalimat, frase. Para linguis sepakat bahwa morfologi
memiliki konstituen terkecil yaitu morfem dan konstituen terbesar kata,
sedangkan sintaksis memiliki konstituen terkecil kata dan konstituen terbesar
wacana. Oleh karena itu, ketika kedua cabang ilmu ini memiliki persamaan dalam
mempelajari seluk beluk pembentukan (kata dan kata dalam kalimat), maka tentunya
terdapat hubungan diantara keduanya.
Sumber Referensi:
Arronoff, Mark and Fudeman. 2005. What is Morphology?.
Australia: Blackwell Publishing.
Booij, Geert. 2005. The Grammar of Words.
Oxford: University Press.
Haspelmath, Martin. 2002. Understanding Morphology?.
Oxford: University Press.
By: Seradona
No comments:
Post a Comment