Search This Blog

Sunday, April 3, 2016

Hubungan Semantik, Pragmatik, dan Sosiolinguistik

Semantik, Pragmatik dan Sosiolinguistik saling berkaitan satu sama lain. Ketiganya merupakan subdisiplin dari ilmu Linguistik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa (Lyons, 1995: 3). Hurfords, et.al. (2007) dalam bukunya Semantic a Course Book second edition juga mendefinisikan semantik sebagai subdisplin yang mengkaji makna bahasa. Makna sebuah kata dalam hal ini di refleksikan sebagai pola karakteristik semantik secara gramatika berdasarkan konteks (cruse, 1986 : 15). Dengan kata lain, makna tersebut tercermin dan dibentuk dari hubungan kontekstual di dalamnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa, makna kata dalam semantik menurut cruse dipengaruhi oleh hubungan kontekstual tanpa pengaruh dari situasi nyata penggunaannya. Hal ini sejalan dengan pengertian semantik yang diungkapkan oleh Leech (1982: 5) bahwa semantik adalah ilmu yang mengkaji makna sebagai ciri ungkapan suatu bahasa yang tidak berkaitan dengan situasi ujar, penutur, dan petutur.
                        
Semantik, Pragmatik dan Sosiolinguistik saling berkaitan satu sama lain. Ketiganya merupakan subdisiplin dari ilmu Linguistik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa (Lyons, 1995: 3). Hurfords, et.al. (2007) dalam bukunya Semantic a Course Book second edition juga mendefinisikan semantik sebagai subdisplin yang mengkaji makna bahasa. Makna sebuah kata dalam hal ini di refleksikan sebagai pola karakteristik semantik secara gramatika berdasarkan konteks (cruse, 1986 : 15). Dengan kata lain, makna tersebut tercermin dan dibentuk dari hubungan kontekstual di dalamnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa, makna kata dalam semantik menurut cruse dipengaruhi oleh hubungan kontekstual tanpa pengaruh dari situasi nyata penggunaannya. Hal ini sejalan dengan pengertian semantik yang diungkapkan oleh Leech (1982: 5) bahwa semantik adalah ilmu yang mengkaji makna sebagai ciri ungkapan suatu bahasa yang tidak berkaitan dengan situasi ujar, penutur, dan petutur.

Pragmatik juga merupakan subdisplin Linguistik yang mempelajari tentang makna. Walaupun sama dalam mengkaji makna bahasa, tetapi makna yang dikaji dalam kajian pragmatik adalah makna bahasa dan penggunaannya dalam konteks yang nyata atau bagaimana bahasa itu digunakan dalam keseharian. Parker (1986) mendefinisikan pragmatik sebagai ilmu yang mengkaji makna bahasa dan bagaimana bahasa tersebut digunakan dalam komunikasi. Sehingga dalam hal ini, pragmatik mempelajari makna bahasa dan hubungannya dengan situasi-situasi ujar yang dituturkan oleh penutur  sedangkan semantik tidak terlalu terkait dengan kajian konteks situasi penggunaan bahasa dan penutur (Leech, 1983). Dalam pragmatik, terlihat jelas bahwa situasi ujar, penutur dan petutur menjadi objek kajian yang turut mempengaruhi makna bahasa.

Sosiolinguistik merupakan subdisiplin linguistik yang berkaitan dengan sosiologi dalam masyarakat. Kajian sosiolinguistik mencangkup bagaimana suatu bahasa sangat berhubungan dengan kondisi masyarakat/pengguna bahasa dalam sebuah komunitas tertentu. Penggunaan bahasa pada suatu komunitas masyarakat dengan komunitas masyarakat lain bisa berbeda satu sama lain bergantung pada faktor-faktor sosial di dalamnya (Aitchison, 1992).

Hubungan antara semantik, pragmatik dan sosiolinguistik bisa ditarik benang lurus berdasarkan masing-masing definisinya. Semantik dan pragmatik, keduanya merupakan kajian tentang makna bahasa, hanya saja berbeda objek kajianya. Semantik, kajian makna bahasa sesuai hubungan kontekstual (makna bahasa satu dengan makna bahasa lainnya tanpa pengaruh dari situasi ujar, penutur, penutur), dan ketika sudah memasuki ranah pragmatik, makna bahasa tersebut akan dikaji sesuai dengan situasi ujar dan bagaimana bahasa tersebut digunakan dalam komunikasi nyata. Pragmatik dan sosiolinguistik, hubungannya sama-sama mempelajari bagaimana suatu makna bahasa itu dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dalam masyarakat atau komunitas tertentu. 

by: Seradona

No comments:

Post a Comment

Sebuah Ringkasan: Taksonomi Tindak Tutur (Speech Acts) Searle 1969

Searle (1969) mengklasifikasikan tindak tutur ke dalam 5 kategori atau yang dinamakan makrofungsi (Cruse, 2004). Jenis-jenis tindak tutu...