Search This Blog

Wednesday, October 11, 2017

Hubungan Makna Kolokasi, Idiom, Peribahasa dan Keterkaitannya dengan Budaya



Kolokasi merupakan tautan terpadu atau perpaduan (asosiasi) kata yang digabungkan atau rangkaian kata yang muncul bersama-sama dalam sebuah ujaran/kalimat dan biasanya sering digunakan dalam masyarakat. Contohnya : Bonsai tree. Menurut Stubbs (2001:30), kolokasi merupakan relasi paradigmatik yang juga dapat dipengaruhi oleh realasi sintagmatik. Contohnya terdapat pada kata argument dan heat. Ketika kedua kata tersebut dikolokasikan maka akan menghasilkan kolokasi kata heated argument dan bukan hot argument. Dalam hal ini kolokasi berada diantara unit semantik dan kategori gramatika.

Idiom dan pribahasa merupakan salah satu contoh kolokasi kata-kata. Idiom adalah ekspresi kata yang maknanya tidak dapat diduga-duga dari makna masing-masing bagian katanya (eksosentris) (Cruse, 1986). Idiom dapat berupa kata, frase bahkan kalimat. Pribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang memiliki maksud tertentu. Biasanya pribahasa ini berupa ungkapan yang berisi pengandaian/perumpaan,  perbandingan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Terkadang pribahasa digunakan untuk menghaluskan sesuatu agar tidak menyinggung perasaan hati. Kebalikkan dari idiom, pribahasa justru dapat diramalkan.

Contoh Idiom : break a leg (semoga berhasil/good luck)

Break a leg girl! I do believe, you’ll be the winner.
(Idiom break a leg merupakan satu kesatuan yang ketika penggunaannya dipisah maka kata itu bukan lagi merupakan idiom, misal, I’ll break your leg! I’m not kidding. Dari contoh tersebut break your leg tidak lagi memiliki makna good luck/sukses tetapi memiliki makna mematahkan kakimu (denotasi))

Contoh Pribahasa:

Actions speak louder than words – aksi lebih berarti daripada sekedar kata-kata
Better late than never – lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali
Don’t judge a book by its cover – jangan menilai orang hanya dari penampilan luarnya
dll

Idiom dan pribahasa ini tentunya berbeda-beda di setiap lokasi, daerah bahkan negara. Hal ini tergantung dari budaya dan pemahaman setempat. Karena setiap daerah atau bahkan Negara memiliki sejarah, pandangan budaya, politik dan ideologi yang berbeda, Tetapi ada beberapa contoh pribahasa yang terdapat baik dalam bahasa inggris maupun dalam bahasa Indonesia, karena mungkin pribahasa ini dianggap bersifat universal.


Indonesia

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Inggris

The apple doesn’t fall far from the three


Kedua pribahasa tersebut memiliki arti dan maksud yang serupa/sama. Tetapi yang membedakannya hanyalah cara penyampaiannya. Di Indonesia kata buah tidak dispesifikkan karena menurut budaya Indonesia apel merupakan termasuk dalam golongan buah, sehingga tidak perlu disebutkan secara detail. Mungkin juga secara geografis, karena Indonesia memiliki aneka ragam buah, maka lebih baik tidak menspesifikannya. Bagi orang Indonesia buah adalah buah. Tentunya latar belakang ini tidak sama dengan Negara lain, dalam hal ini Inggris.

Referensi:
Stubbs, M. (2001). Words and Phrases. Oxford: Blackwell.
Cruse, D. A. (1986). Lexical Semantics. Cambridge: Cambridge Unniversity Press.

by: Seradona

No comments:

Post a Comment

Sebuah Ringkasan: Taksonomi Tindak Tutur (Speech Acts) Searle 1969

Searle (1969) mengklasifikasikan tindak tutur ke dalam 5 kategori atau yang dinamakan makrofungsi (Cruse, 2004). Jenis-jenis tindak tutu...