Search This Blog

Sunday, April 3, 2016

Hubungan Sintaksis dan Morfologi


Morfologi merupakan kata yang berasal dari kata “morf” (bentuk) dan “logos” (ilmu), jadi Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bentuk. Arronof dan Fudeman (2005) di dalam bukunya What is Morphology mengutarakan definisi Morfologi pada Linguistik berbeda dengan Morfologi pada ilmu Biologi dan Geology.  Jika di Biologi, morfologi merupakan studi mengenai bentuk dan struktur organisme, di Geologi, morfologi merupakan kajian mengenai evolusi pembentukan alam semesta, di Linguistik, morfologi mengarah pada studi pembentukan sistem formasi kata. Oleh karenanya, Morfologi dalam Linguistik bermain dalam ranah kata, struktur internal kata dan bagaimana kata-kata itu terbentuk (Arronof dan Fudeman, 2005: 1).

Tidak jauh berbeda dengan Arronof dan Fudeman, Haspelmath (2002:1) juga mengatakan morfologi sebagai studi yang mempelajari struktur internal kata. Di dalam bukunya Understanding Morphology, ia secara lebih spesifik mengutarakan dua macam definisi morfologi, yaitu 1) Morfologi sebagai studi tentang variasi sistematik bentuk dan arti kata, dan 2) Morfologi sebagai studi yang mempelajari kombinasi morfem-morfem pembentuk kata. Definisi kedua terlihat lebih mudah dipahami dibandingkan definisi pertama. Pada definisi pertama, pengertian morfologi hampir sama dengan pegertian sintaksis yang didefinisikan sebagai studi mengenai gabungan sistematik kata dalam pembentukan kalimat.

Dapat dilihat bahwa morfologi dan sintaksis adalah dua studi Linguistik yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Menurut Booij (2005:185) ditinjau dari isu demarcation (fix to limit of something), morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan  mengkaji wacana, klausa, kalimat, frase.  Para linguis sepakat bahwa morfologi memiliki konstituen terkecil yaitu morfem dan konstituen terbesar kata, sedangkan sintaksis memiliki konstituen terkecil kata dan konstituen terbesar wacana. Oleh karena itu, ketika kedua cabang ilmu ini memiliki persamaan dalam mempelajari seluk beluk pembentukan (kata dan kata dalam kalimat), maka tentunya terdapat hubungan diantara keduanya.

Sumber Referensi:
Arronoff, Mark and Fudeman. 2005. What is Morphology?. Australia: Blackwell Publishing.
Booij, Geert. 2005. The Grammar of Words. Oxford: University Press.
Haspelmath, Martin. 2002. Understanding Morphology?. Oxford: University Press.

By: Seradona


No comments:

Post a Comment

Sebuah Ringkasan: Taksonomi Tindak Tutur (Speech Acts) Searle 1969

Searle (1969) mengklasifikasikan tindak tutur ke dalam 5 kategori atau yang dinamakan makrofungsi (Cruse, 2004). Jenis-jenis tindak tutu...